Rabu, 24 November 2010

Filisofi “samurai” ( 1 )


Kasta pejuang yang disebut kasta samurai adalah salah satu kasta terpenting di Jepang masa feodal. Jelasnya para pejuang samurai adalah anggota kelas militer yang menjadi penguasa de fakto Jepang masa feodal dimana kaisar hanya menjadi simbol belaka saja. Samurai menjalani hidupnya dengan kode etik sangat ketat yaitu bushido (way of warrior) yang sangat kuat dipengaruhi paham konfusianisme dimana mereka harus loyal, disiplin, beretika dalam berlaku, menjaga kehormatan dan respek.

Salah satu film mengenai Samurai yang cukup saya kagumi adalah “The Last Samurai” sebuah Film Holywood arahan Sudtrara Edward Zwick yang menceritakan perjalanan Kapten Nathan Algern (tom Cruise) Seorang Veteran perang Saudara diAmerika yang disewa untuk mengatasi pemberontakan Para Shogun di masa peralihan Restorasi Meiji abad 19, Nathan di minta untuk melatih para prajurit kerajaan
mengunakan senapan Winchester, senjata termodern pada masa itu. Singkat cerita pertempuran pun terjadi antara pasukaan kerajaan yang dikomandoi oleh kapten Nathan dengan pasukan Jendral Katsumoto (kenWatanabe) seorang Shogun yang tidak menghendaki Restorasi. Awalnya Kapten Nathan menganggap remeh pasukan pembrontak Katsumoto yang dia mengira mampu mengalahkankan pasukan pembrontak dengan mudah. Keadaan berbalik pasukan kerajaan di buat kocar kacir, bahkan Kapten Nathan berhasil menjadi tawanan Katsumoto.
Selama menjadi tawanan inilah Nathan banyak mempelajari makna menjadi seorang samurai, dia mempelajari betul kehidupan yang begitu asri, penuh dengan keseimbangan alam, dan ada satu dialog yang membuat saya menulis artikel ini, ketika Kapten Nathan mulai mempelajari ilmu pedang, seorang anak Katsumoto mengatakan dikatakan bahwa.....(bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar